Artikel
Mengenal Zat Berbahaya Pada Makanan
Tanggal : 16-04-2017 09:40, dibaca 31498 kali.Belakangan ini, Semakin mahal kebutuhan pokok menyebabkan pengusaha-pengusaha nakal melakukan berbagai macam cara demi meraup keuntungan lebih dengan mengeluarkan modal sedikit. Bahkan tidak jarang, menghalalkan segala cara dengan tidak memperhatikan dampaknya.
Dampak yang terburuk adalah kesehatan bagi yang mengkonsumsinya. Apalagi jika dampak tersebut harus dialami oleh anak-anak. Karena pada orang dewasa saja statusnya sangat berbahaya, apalagi pada anak-anak, yang secara fisik belum cukup kuat dan secara daya tahan tubuhnya pun belum sebesar orang dewasa
Makanan banyak macamnya, mulai dari yang berbahan hewni maaupun nabati. Semua dapat diolah menjadi makanan yang enak dan layak dikonsumsi oleh manusia.
Lalu bagaimana jika makanan yang selama ini mengandung zat- zat yang berbahaya bagi kehidupan? Apakah makanan tersebut layak untuk dikonsumsi?
Keadaan seperti itu sekarang semakin sering ditemui, makanan sering dibuat dengan menggunakan bahan atau zat yang tidak lazim dan tidak diperbolehkan sebagai bahan pembuatan makanan. Sebagian besar alasan yang terkemuka adalah dikarenakan semakin mahalnya bahan-bahan pokok. Para pengusaha nakal banyak yang menggunakan bahan-bahan berbahaya karena lebih murah. Selain itu tidak ada perbedaan cukup mencolok, mengakibatkan konsumen tidak bisa membedakan. Jika secara matematis, keuntungan yang dapat dikantongi pengusaha nakal akan lebih banyak dibanding menggunakan bahan yang biasa. Oleh karena itu, makanan dengan bahan berbahaya semakin marak.
Untuk itu begitu pentingnya mengetahui bagaimana proses makannan tersebut dibuat terlebih dahulu, karena dengan begitu kita dapat mengetahui bahan-bahan apa saja yang terdapat di dalam makanan kita. Dan membedakan mana yang baik dikonsumsi atau tidak.
Karena kesehatan tubuh itu sangat penting bagi kita sebagai mahluk yang banyak melakukan aktivitas-aktivitas, karena apabila tubuh tidak sehat maka kegiatan akan terhambat, baik itu pekerjaan, sekolah, maupun hiburan, Dan selain itu, kita harus bisa mennamkan hidup sehat untuk menjaga kesehatan tubuh.
Oleh sebab itu manusia harus bisa mengatur pola hidup dengan baik. Kita harus tahukegiatan apa saja yang baik dilakukan demi kesehatan dan makanan apa saja yang baik untuk dikonsumsi, maka dari itu penting juga bagi kita mengetahui apa saja yang terkandung dalam makanan yang akan kita makan setiap harinya dan baik tidaknya kandungan zat-zat yang ada dalam makanan tersebut.
Saat ini banyak bahan kimia yang digunakan dalam proses pengolahan makanan. Bahan kimia tersebut ditambahkan untuk tujuan meningkatkan cita rasa, menambah ketahanan, maupun memberi efek warna yang menarik pada maknan yang dibuat. Selain itu bahan kimia yang ditambahkan pada makanan juga dapat menghambat kerusakan makanan yang diakibatkan oleh bakteri atau sejenisnya.
Bahan Kimia makanan yang banyak ditambahkan pada makanan memang sebagiannya merupakan bahan yang masih ditoleransi penggunaannya, tetapi sebagian lagi adalah bahan yang sangat berbahaya yang tidak diperbolehkan masuk ke dalam tubuh manusia karena efek yang ditimbulkan bisa sangat mengerikan mulai dari pemicu kangker, kelainan genetik, cacat bawaan lahir saat dikonsumsi ibu hamil, melemahnya kinerja otak dan syarah, dan masih banyak sekali efek buruknya.
Macam- macam Zat apa saja yang biasa dijadikan oleh pengusaha nakal atau penjual makanan yang curang yang sangat berbahaya bagi tubuh? Berikut ini adalah zat – zat makanan yang berbahaya bagi tubuh :
- Zat Pengawet Makanan
- Formalin
Formalin adalah nama dagang larutan formaldehid dalam air dengan kadar 30-40 persen. Di pasaran, formalin dapat diperoleh dalam bentuk sudah diencerkan, yaitu dengan kadar formaldehidnya 40, 30, 20 dan 10 persen serta dalam bentuk tablet yang beratnya masing-masing sekitar 5 gram.
Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Jika kandungannya dalam tubuh tinggi, akan bereaksi secara kimia dengan hampir semua zat di dalam sel sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian sel yang menyebabkan keracunan pada tubuh.
Formalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet untuk pangan. Akibatnya jika digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan beberapa gejala diantaranya adalah tenggorokan terasa panas dan kanker yang pada akhirnya akan mempengaruhi organ tubuh lainnya,serta gejala lainnya. Selain itu, kandungan formalin yang tinggi dalam tubuh juga menyebabkan iritasi lambung, alergi, bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) dan bersifat mutagen (menyebabkan perubahan fungsi sel/jaringan), serta orang yang mengonsumsinya akan muntah, diare bercampur darah, kencing bercampur darah, dan kematian yang disebabkan adanya kegagalan peredaran darah. Formalin bila menguap di udara, berupa gas yang tidak berwarna, dengan bau yang tajam menyesakkan, sehingga merangsang hidung, tenggorokan, dan mata.
Kita harus berhati-hati dalam memilih makanan yang akan kita makan, terutama makanan-makanan yang sedang marak diberi boraks maupun formalin.
- Boraks
Boraks adalah senyawa kimia yang mempunyai
sifat dapat mengembangkan, memberi efek kenyal,
serta membunuh mikroba. Boraks sering
digunakan oleh produsen untuk dijadikan zat
tambahan makanan (ZTM) pada bakso, tahu, mie,
bihun, kerupuk, maupun lontong.
Keberadaan boraks pada makanan tidak ditoleransi
(tidak boleh ada dalam kadar berapapun, red.)
karena sangat berbahaya bagi kesehatan, oleh
sebab itu penggunaan boraks dilarang (tidak ada
standar kadar boraks dalam makanan) .
- Zat Pewarna Makanan
- Rhodamin B
Rhodamin B merupakan pewarna sintetis berbentuk serbuk kristal, berwarna hijau atau ungu kemerahan, tidak berbau, dan dalam larutan akan berwarna merah terang berpendar/berfluorosensi. Rhodamin B merupakan zat warna golongan xanthenes dyes yang digunakan pada industri tekstil dan kertas, sebagai pewarna kain, kosmetika, produk pembersih mulut,dan sabun Nama lain rhodamin B adalah Dand C Red no 19. Food Red 15, ADC Rhodamine B, Aizen Rhodamine, dan Brilliant Pink(3,4).Penggunaan rhodamin B dalam pangan tentunya berbahaya bagi kesehatan. Adanya produsen pangan yang masih menggunakan rhodaminB pada produknya mungkin dapat disebabkan oleh pengetahuan yang tidak memadai mengenai bahaya penggunaan bahan kimia tersebut pada kesehatan dan
juga karena tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah. Selain itu, rhodamin B sering digunakan sebagai pewarna makanan karena harganya relatif lebih murah daripada pewarna sintetis untuk pangan, warna yang dihasilkan lebih menarik dan tingkat stabilitas warnanya lebih baik daripada pewarna alami. Rhodamin B sering disalahgunakan pada pembuatan kerupuk, terasi, cabe merah giling,agar-agar, aromanis/kembang gula, manisan, sosis, sirup, minuman, dan lain-lain.
- Metanil Yellow
Metanil yellow adalah pemberi warna kuning. Kedua-duanya sama-sama bahan pewarna sintetis yang digunakan untuk industri tekstil dan cat,. Bentuknya bisa berupa serbuk, bisa pula berupa padatan.
Tingkat bahanya sama dengan Rhodamin B. Adapun bahan kimia ini biasanya digunakan secara ilegal pada industri mie, kerupuk, dan jajanan berwarna kuning mencolok.
- Zat Pemanis Buatan
- Sakarin
Pemanis buatan (synthetic sweeteners) merupakan senyawa yang secara substansial memiliki tingkat kemanisan lebih tinggi, yaitu berkisar antara 30 sampai dengan ribuan kali lebih manis dibandingkan sukrosa. Berdasarkan proses produksi dikenal suatu jenis pemanis yaitu sintetis dan natural. Pemanis sintetis dihasilkan melalui proses kimia. Contoh dari pemanis ini antara lain aspartam, sakarin dan siklamat. Pemanis natural dihasilkan dari proses ekstraksi atau isolasi dari tanaman dan buah atau melalui enzimatis, adapun contohnya adalah sukrosa, glukosa, fruktosa, sorbitol, mantitol, dan isomalt.
Selain memiliki manfaat yang cukup banyak, sakarin juga memiliki bahaya yang cukup banyak pula dalam penggunaannya yang belebihan, diantaranya yaitu:. migrain dan sakit kepala,Kehilangan daya ingat,. Bingung, insomnia,Alergi, Kangker kantung Kemih
- Siklamat
Siklamat juga digunakan sebagai campuran makanan- minuman untuk memberi sensasi rasa manis. Kadarnya lebih rendah dibanding sakarin. Kira-kira, 30 kali manis gula biasa. Penggunaan dalam jumlah lebih banyak bisa menimbulkan rasa getir. Itu sebabnya silkamat kalah populer dibanding sakarin. Siklamat bisa mengakibatkanpecahnya sel kromosom dalam medium biakan sel leukosit. Di beberapa negara maju siklamat telah dilarang, di Indonesia penggunaan barang ini masih ditemukan secara ilegal.
- Penyedap Rasa Makanan
- Nitrosamine
Nitrosamine adalah bahan kimia yang digunakan untuk memberi aroma khas sosis, keju, kornet, ham, dan dendeng olahan. Bentuknya seperti garam, berupa kristal atau bongkahan tidak berbau, warnanya agak kekuning-kuningan. Nitrosamine tebukti bersifat karsinogen, menyebabkan kangker dengan mengubah DNA tubuh dan mengganggu proses metabolisme. Karsinogenik juga mengendap dalam paru-paru dan memicu timbulnya kangker.
- Monosodium Glutamat (MSG)
MSG, Vetsin atau Penyedap rasa, hampir semua makanan menggunakan bahan ini untuk meningkatkan cita rasanya, padahal vetsin memiliki efek degnerasi dan nekrosi sel-sel neuron, sel-sel syaraf lapisan dalam retina, bahkan menyebabkan mutasi sel, dan menyebabkan kangker kolon dan hati.
AKIBAT YANG DITIMBULKAN OLEH ZAT-ZAT YANG BERBAHAYA OLEH TUBUH
Tanpa kita ketahui begitu banyak makanan yang mengandung zat-zat berbahaya bagi tubuh banyak sekali akibat buruk yang dapat ditimbulkan dari penggunaan zat-zat tersebut ubtuk tubuh kita antara lain:
- Formalin
Formalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet untuk pangan. Akibatnya jika digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan beberapa gejala diantaranya adalah tenggorokan terasa panas dan kanker yang pada akhirnya akan mempengaruhi organ tubuh lainnya,serta gejala lainnya. Selain itu, kandungan formalin yang tinggi dalam tubuh juga menyebabkan iritasi lambung, alergi, bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) dan bersifat mutagen (menyebabkan perubahan fungsi sel/jaringan), serta orang yang mengonsumsinya akan muntah, diare bercampur darah, kencing bercampur darah, dan kematian yang disebabkan adanya kegagalan peredaran darah.
- Boraks
Jika terhirup rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernapas, napas pendek, sakit kepala,kanker paru-paru. Jika terkena kulit
Kemerahan, gatal ,kulit terbakar. Jika terkena mata
Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata,
pandangan kabur, kebutaan. Jika tertelan akan menyebabkan Mual, muntah, perut perih, dalam jumlah banyak menyebabkan kurang darah, muntah
- . Bahan pewarna pada makanan
Zat aditif pewarna digunakan dalam makanan untuk tujuan menambah daya tarik dan meningkatkan selera makan. Zat pewarna makanan yang terbuat dari tumbuhan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia, misalnya tomat, wortel, kunir, kunyit, daun pandan, dan lain-lain. Zat aditif yang berbahaya jika dikonsumsi manusia adalah zat warna sintetik. Jika digunakan secara berlebihan dan terus menerus, maka zat warna sintetik akan tertimbun dalam tubuh dan dapat merusak fungsi organ-organ tertentu, terutama hati dan ginjal. Hati akan dipaksa bekerja keras untuk merombak zat tersebut agar dapat dikeluarkan dari hati, padahal kemampuan hati dalam hal ini sangat terbatas. Dari organ hati, bahan aditif pewarna masuk ke dalam sistem peredaran darah dan selanjutnya ke ginjal. Ginjal juga harus bekerja keras agar bahan pewarna tersebut dapat dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat warna sintetik tertentu juga diduga bersifat karsinogen atau bisa menyebabkan penyakit kanker.
- Bahan Pengawet.
Penggunaan bahan pengawet pada makanan dimaksudkan untuk mencegah atau menghambat fermentasi atau penguraian yang disebabkan oleh mikroorganisme, sehingga makanan lebih tahan lama atau tidak mudah basi. Bahan pengawet alami tidak berbahaya bagi kesehatan manusia, misalnya pemanfaatan garam dapur untuk mengawetkan ikan asin. Bahan pengawet yang berbahaya adalah bahan pengawet sintetik. Contoh bahan pengawet sintetik adalah natrium benzoat, BHT (butil hidroksi toluena), BHA (butil hidroksi anisol), kalium nitrat, asam sitrat, kalium nitrit, dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut sering dipakai oleh industri makanan sebagai bahan pengawet dalam makanan kaleng.
CARA MENGETAHUI MAKANAN BERBAHAYA ATAU TIDAK
Mengenali makanan dan minuman yang berbahaya dan yang aman itu penting, kini banyak sekali informasi dari media massa dapat tersebar dengan luasnya. Metode pengenalan paling mudah dari berbagai sudut yakni warna, kandungan boraks, kandungan formalin, daging gelonggongan, ayam basi, ikan basi, makanan kaleng, bahaya snack, dan bahaya kemasan plastik.
1. Kalau ada makanan yang warnanya mencolok dan menarik justru harus dicurigai, misalnya saos yang warnanya membekas di tangan memungkinkan pewarna yang digunakan adalah pewarna tekstil yang dapat menyebabkan kanker.
2. Untuk boraks, dapat diamati dari bakso. Kalau kenyal atau mudah dipantulkan seperti memantulkan bola karet di tanah, maka berarti banyak mengandung boraks. Bisa juga dari tanda-tanda gigitan yang kembali ke bentuk semula setelah digigit.
3. Sebaiknya tahu putih yang terlalu keras justru patut diduga mengandung formalin. Karena tahu putih yang tidak lembek dapat diduga ada kandungan formalin di dalamnya.
4. Untuk Tahu kuning bila meragukan apakah tahu tersebut menggunakan pewarna tekstil atau pewarna alami secara sederhana bisa digunakan dengan menggunakan sabun. Mungkin disini kita harus mengorbankan sedikit tahu lalu lumuri dengan sabun. Bila warna nya berubah menjadi orange berarti menggunakan pewarna alami (kunyit). Sebab kunyit adalah indikator alami yang dalam suasana basa berubah warna menjadi orange.
5. Daging gelonggong (daging yang diisi air), daging seperti itu dapat dikenali dari air yang menetes bila digantung. Jadi, pilih saja daging yang digantung. Kalau ada air yang menetes berarti daging gelonggongan. Cara lain mengenali dari warna daging yang asli masih merah segar dan serat-serat di dalam daging juga tidak menggelembung. Selain itu pula harga yang tidak wajar juga merupakan pertanda (lebih murah).
6. Daging ayam yang masih segar itu berwarna agak kekuning-kuningan, kalau warnanya putih bersih justru dimungkinkan dari bekas ayam mati, apalagi kalau ada warna biru seperti bekas memar serta bau sangat amis. Bahkan ada pula daging ayam yang direndam formalin agar awet. Mengenali daging ayam berformalin dengan menekan atau mendorongnya dengan jari telunjuk. Kalau keluar lendir atau air berarti pernah direndam dengan formalin.
"Formalin dalam makanan tidak dapat dihilangkan karena bersifat permanen,
tetapi bisa dikurangi kadarnya
"Salah satu Caranya, makanan yang mencurigakan itu direndam dengan air panas sekitar 30 menit atau dipanaskan dengan oven bersuhu 121 derajat tiga menit. Kalau ikan dapat direndam dengan air cuka 5 persen selama 15 menit atau direndam air garam selama 30 menit untuk ikan asin. Cara mengenali ikan basi. Kalau ditekan justru lembek, warna insang tampak merah tua, atau mata ikan justru terlihat bening, maka cirinya ikan itu basi atau diberi formalin. Paling mudah ya beli saja ikan yang masih ada tanda-tanda hidup Jangan membeli makanan kaleng yang kemasan kalengnya sudah penyok. Kaleng yang penyok akan mengubah konsentrasi di dalam kemasan, karena kaleng penyok dapat mengandung racun akibat adanya kandungan botulimun (bahan dasar kosmetik). Apabila ingin aman bisa dipanaskan seperti ikan atau dibakar agar racunnya mati. Untuk snack (makanan ringan) yang banyak disukai anak-anak, katanya, justru perlu dilihat komposisi zat warna-nya dan nomor registrasi. Kalau warna-warnanya mencolok atau tanggal produk-nya kadaluarsa justru berbahaya. Satu lagi bahaya yang sering tak disadari adalah kemasan dari plastik, styrofoam, dan melamin. Kalau kemasan itu diisi dengan bakso panas, soto panas, teh panas, dan makanan atau minuman serba panas akan dapat menyebabkan kanker
11. Untuk daging mentah Selama ini, masyarakat banyak yang beranggapan bahwa segala makanan yang dihinggapi oleh lalat berarti makanan itu sudah tercemar. Memang anggapan itu tak salah, karena memang lalat yang hinggap terkadang membawa kuman yang sering terbawa pada makanan yang dihinggapinya<p> </p>Namun anggapan ini kurang tepat bila diaplikasikan pada daging mentah. Banyak orang awam yang tak mau membeli daging mentah di pasar karena dagingnya dipenuhi dengan lalat . Padahal daging mentah yang dipenuhi lalat itu justru adalah daging segar Lalat secara naluriah akan memilih daging yang segar untuk dihinggapi, karena aromanya sangat menarik bagi lalat. Justru daging yang jarang dihinggapi oleh lalat itulah yang malahan patut dicurigai, karena bisa jadi daging itu sudah diberi pengawet buatan atau formalin.alat. Lalat sangat benci dengan aroma bahan kimia, sehingga jarang sekali lalat mau hinggap pada daging mentah yang sudah diberi formalin atau pengawet buatan lainya
Pengirim :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :